Thursday 19 June 2008

Bahan oh bahan...


Cloth's Materials..:P
Hmm secara gw tinggal di India, yang katanya terkenal dengan Textile serta atribut pernak perniknya.. akhirnya kejadian juga gw hunting-menhunting barang-barang indah nan murah ini...
Berawal dari ketidak sengajaan awal cerita Mami dan ada beberapa temen di Jakarta yang suka melihat foto-foto juga cerita serta pengalaman hunting barang-barang India di Jakarta, yang katanya cukup menarik juga mahal harganya..
One day, mereka juga ngelihat baju-baju India yang gw pakai di foto juga di acara keluarga, terus ceritanya pada tertarik dan mau pesen deh.. dan customernya mamiku (well, mamiku punya toko ukiran jepara sejak 25 thn yang lalu dan sekarang tokonya di pusatkan di rumah depan..) "Bu Haji, ini bajunya cicie (nama kecil gw dirumah) bagus, hmm... kaya baju Muslim yah.? Memangnya kalau di India, orang sana pakai bajunya seperti ini semua yah??
Well, baju india disini identik dengan kreteria Panjang bajunya selutut kaki dengan belahan disamping kiri-kanannya dengan ukuran tanggan pendek, sedangkan untuk celananya bagian paha seperti balon dan kakinya di berkerut ketat, biasa disebut "Curidar". Trus.. dengan antusiasnya mami jawab "Iya jeng, disana baju tuh bagus-bagus, perpaduan warna yang cerah dan juga harganya murah loh!. Mami pernah kesana.. wong mami aja yg tadinya ga mau belanja di India, eh pulangnya harus ganti koper..!! " huhehehhe
Geli banget deh denger cerita Mami tadi pagi di telfon.
"Oh, ada yang suka yah mi? Ok mih, nanti kalau aku pulang aku bawain bahan baju India yah..:) bisa dijualin ketemen-temen pengajian Mami, tapi bahannya seperti apa? soalnya disini yang paling banyak bahan katun atau gorgette atau mau yang bahan Satin?, Hmm tapi sepertinya aku ga bisa bawa banyak bahan neh.. soalnya koperku kali ini dijatahin cuman 20 Kg dan aku juga harus bawa baju buat di Jakarta" kataku
Trus dijawab sama Mami, "Wah ci, nanti kamu pulang ke jakarta, gak usah bawa baju...disini buanyak banget tuh ada 2 tas dari Mba Endang dan dari mba Lin" (mereka ini berdua adalah kakak iparku dan kakak kandungku).
"Wow 2 tas?.. baju apa mih?" tanyaku.
"Udahlah banyak deh.. pokoknya jadi yah bawa bahan semua.. hihihihi"kata mami lagi..
Seru deh... padahal bahan di Jakarta juga ga kalah indah dan bagus dengan barang-barang made in India.. tetapi tetap deh... India much-much cheaper dan juga pilihan warna yang ga kalah dengan negara mana aza...!!
Ayoo mari kita beli bahan bajunya lagi..:) Ngumpulin buat dibawa pulang lagi ke jakarta soon..:P
(cerita sebelum gw pulkam bulan Maret'08)

Friday 6 June 2008

Bandara Tidak Transparan soal Pemeriksaan Laptop

Sumber: Kompas.com Jumat, 6 Juni 2008 11:46 WIB
" JAKARTA, JUMAT-Tidak ada kebijakan resmi dari pihak berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap laptop yang memakai software bajakan di Bandara Soekarno-Hatta. Jika ada, kemungkinan itu dilakukan oleh oknum pejabat di bandara yang ingin memanfaatkan situasi dengan melakukan pungutan liar (pungli). Semuanya ini masih simpang siur karena hingga hari ini tidak ada penjelasan resmi dari pihak berwenang soal razia laptop yang memakai software tidak memiliki lisensi ini. Diperlukan penjelasan resmi dari pihak berwenang karena isu soal pemeriksaan laptop ini meresahkan calon penumpang di bandara.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, di Bandaran Soekarno-Hatta, Tangerang, Banteng, Jumat (6/6), tidak ditemukan adanya tempat khusus untuk pemeriksaan laptop. Yang ada hanya pemeriksaan barang-barang yang mencurigakan.
Salah seorang staf Hubungan Antarlembaga Angkasa Pura (AP) II Ridwan mengatakan, tidak pernah ada operasi khusus untuk memeriksa khusus laptop. "Kan banyak instansi yang beroperasi di bandara bukan AP II saja," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Alexius, seorang manajer pada perusahaan swasta nasional yang sering bepergian mengaku dirazia pekan lalu, Kamis (29/5), di Bandara Soekarno-Hatta. "Kepada mereka yang komputernya terinstalasi software-software tidak berlisensi, komputernya ditahan dan harus ditebus di polres khusus Bandara. Selanjutnya dilakukan sidang di tempat dan dikenakan denda sebesar Rp 9.500.000 per komputer," katanya kepada Persda Network di Jakarta, Kamis (4/6).
Kemarin, Kompas.com mencoba mengonfirmasi berita kepada Kepala Divisi Sistem Informasi Bandara Soekarno-Hatta Bambang Ciptadi. Bambang mengatakan, pemeriksaan software tersebut sebenarnya juga sudah diberlakukan di semua instansi, termasuk bandara internasional. Mengenai kejadian yang menimpa Alexius, Bambang meminta Kompas.com menghubungi Langlang, dari Information Support System.
Sejak kemarin Langlang sudah dihubungi dan ketika ditemui siang ini, dia tidak bersedia memberikan keterangan. "Ini bukan kewenangan saya menjawab," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah staf di maskapai penerbangan seperti ketakutan untuk memberikan keterangan. Seorang staf maskapai yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, pemeriksaan barang-barang di bandara memang sifatnya acak dan tak bermaksud untuk memeriksa software bajakan.
"Tidak ada pemeriksaan khusus yang diperiksa itu hanya barang-barang yang mencurigakan seperti benda-benda tajam, seperti barang-barang dari luar negeri yang diduga tidak berlesensi atau bajakan, biasanya ini diperiksa di terminal keberangkatan luar negeri, untuk yang domestik jarang dan bahkan tidak pernah," ungkapnya.
Seorang calon penumpang di terminal keberangkatan luar negeri, Asep, yang dihubungi Kompas.com, meminta pihak Bandara Soekarno-Hatta segera memberikan penjelasan resmi soal ada tidaknya razia laptop. "Kalau ini terus dibiarkan maka penumpang akan resah, dan jangan sampai terjadi pungli di bandara yang kita cintai ini," demikian Asep ".
Yang udah-udah seh.. pemeriksaan dilakukan hanya mengenai tax duty import dari Laptop itu sendiri ke Bea & Custom.. tapi itu terjadi sekitar 4 tahun yang lalu. Tapi kalau sekarang mengenai illegal software.. wahh-wahh.. tambah 1 lagi donk yah job desknya pak petugas..:) Soo what do you think..??